Salah satu mimpi besar saat rencana Live House, M Bloc Space, dirancang adalah menjadi showcase atau ruang bagi musisi-musisi baru Indonesia. Di Live House, mereka memiliki kesempatan memainkan dan memperkenalkan karya-karyanya pada khalayak ramai. Guna mewujudkan mimpi ini, digagas lah sebuah program bernama Emerging Showcase.
Program Emerging Showcase bertujuan untuk mengkurasi serta mewadahi musisi-musisi debutan di kancah permusikan Indonesia. Tidak hanya memberikan treatment layaknya musisi-musisi besar, program ini juga dirancang untuk menjadi bursa musik yang mengundang industry people; para jurnalis musik, radio, label rekaman, booking agent, manajemen artis, penerbit musik dalam negeri untuk hadir dan menyaksikan para penampil beraksi.
Mimpi besar ini datang dari situasi regenerasi musik Indonesia belakangan. Wendi Putranto, Co-founder M Bloc, Manager Seringai yang juga penggagas Emerging Showcase bercerita. Kala perkembangan teknologi rekaman digital, internet dan media sosial di awal 2000-an meluas, akselerasi pergerakan musik independen tanah air pun ikut terpengaruh. Berbagai kemudahan teknologi hadir serta biaya yang relatif murah, akhirnya mendemokratisasi industri musik di era digital, sehingga kemudahan akses oleh anak-anak muda dari berbagai daerah pun semakin masif.
"Nyaris setiap hari ada band baru dibentuk dari berbagai daerah dan melahirkan karya musik orisinal yang dirilis ke berbagai platform digital. Jenis musiknya pun sangat beragam. Mereka tidak seragam, dan ini yang keren! Sayangnya, hingga kini hanya sedikit yang kemudian bisa melanjutkan band mereka dari sekadar hobi menjadi karir yang menghasilkan dan berkelanjutan," kata Wendi.
Dari keresahan inilah gagasan Emerging Showcase lahir. Emerging Showcase ingin menjadi wadah atau program yang mendukung eksistensi mereka agar potensi serta kontribusi mereka mencuat dan memberi dampak bagi kancah kesenian dan kebudayaan di tanah air, baik dampak secara ekonomi maupun sosial.
Emerging Showcase berhasil digelar tiga kali. Volume 1 berlangsung 4 Oktober 2019 dan diisi oleh band-band pendatang baru terkurasi seperti Joko in Berlin, Shyclops, Aldrian Risjad, dan Hondo.
Volume 2 berlangsung pada 30 November 2019 dan diisi oleh oleh band-band seperti Mothern, Zirah, Arta, Satria & The Monster.
Terkahir, Emerging Shwcase digelar pada 8 Februari 2020 dan menampilkan Coldiac, Arah, Perunggu, Murf hingga Sirati Dharma.
Akibat pandemi COVID-19, Emerging Showcase sempat terhenti selama tujuh bulan lamanya karena venue M Bloc lokasi acara ditutup.
Emerging Showcase baru mulai berjalan lagi di akhir 2020 dengan nama Emerging Acoustica. Emerging Acustica berhasil berjalan beberapa kali tanpa hadirnya penonton akibat pandemi Covid 19. Disiarkan secara online via Favebook, Intagram, dan Youtube.
Di 2022, Emerging showcase diadakan reguler di foya dengan nama emerging session. Ada 13 volume, dimulai 4 Juli (Vol 1) dan berakhir pada 26 Desember 2022 sebagai
sajian penutup tahun dari M Bloc.
INOVASI TIADA HENTI
Antara akhir 2021 hingga awal 2022, untuk beberapa saat, program Emerging Showcase sempat terhenti. Namun, di pertengahan 2022, mereka kembali dengan terobosan yang jauh lebih inovatif. Tonggaknya tetap pada visi Emerging Showcase. Inovasi itu lahir dengan nama Evoria. Evoria mengembangkan program Emerging Showcase menjadi lebih dalam. Tidak hanya berbicara karya, Evoria jauh menyelami sisi kualitas musisi baik di atas panggung maupun di balik layar.
Berkualitas artinya, musisi itu harus mampu bertahan dan berkembang di dalam ekosistemnya, tidak hanya melalui karya di atas panggung, tapi, khususnya juga di area belakang panggung. Perencanaan, strategi promosi, hingga mengatur dan mengelola musisi, entah itu solois, duo, trio, atau band menjadi sebuah brand yang sukses dan menghasilkan secara ekonomi sangat penting untuk dipahami oleh musisi, termasuk sang manajer.
Pembeda besar antara Evoria dan Emerging Showcase adalah, Evoria mengkurasi dan memilih 10 musisi atau band untuk mengikuti program inkubasi dari praktisi industri musik nasional. Proses inkubasi ini memberikan kesempatan para musisi terpilih mengikuti mentoring bersama para musisi ternama dan praktisi industri musik profesional dengan latar belakang teori dan praktik yang beragam, sesuai dengan kebutuhan inkubasinya.
Setelah itu, para musisi yang lolos kurasi difasilitasi untuk menggelar tujuh kali showcase hingga ditutup melalui festival musik.
Evoria telah dan masih berlangsung hingga Maret 2022. dari 458 pendaftar, telah terkurasi 10 musisi pendatang baru. Mereka mendapatkan pendampingan mentoring melalui program inkubasi, membuat showcase, dan diakhiri dengan festival.
Penasaran? Kesempatan kalian masih sangat besar, kok, untuk bisa terlibat dalam program Emerging Showcase atau Evoria selanjutnya!
Pantau terus akun Instagram @evoria.id, @mblocspace, dan situs web evoria.id. Silahkan berkunjung!