Inkubasi Musik Evoria Festival 2024 telah menyelesaikan perjalanan pencarian bakatnya dengan menemukan tiga emerging artist terbaik dalam industri musik Indonesia. Dalam perjalanan yang melelahkan namun memuaskan, 150 peserta telah mengikuti 8 sesi kelas mentoring selama empat hari penuh, menjalani seleksi ketat untuk menemukan bakat-bakat yang akan menghiasi panggung musik tanah air.
Peningkatan jumlah peserta festival ini mencerminkan minat yang tumbuh dalam program inkubasi musik. Pengalaman mendalam para mentor dan semangat tak kenal lelah peserta untuk mengejar impiannya menjadikan program ini sebagai tonggak baru bagi regenerasi musik Indonesia.
Proses kurasi dan seleksi yang dipenuhi pertimbangan telah membawa Evoria 2024 pada pengumuman yang dinantikan banyak orang. Di hari terakhir inkubasi, tiga musisi terbaik dipilih dari ratusan peserta lainnya untuk bersiap memasuki panggung industri musik Indonesia.
Sebagai kurator inkubasi musik, Muhamad Wildan merasakan kesulitan dalam menilai karya peserta. Tugasnya tidak hanya menemukan bakat, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk panggung besar, termasuk proyek rekaman lagu baru dan pembuatan video klip musik.
Sesi mentoring terakhir, dipimpin oleh Muara Sipahutar, menjadi titik penentuan. Wendy Putranto, salah satu mentor inkubasi musik, Wendy Putranto naik ke panggung untuk mengumumkan tiga peserta terbaik tahun ini: Spella Rubby, Krly, dan Axel Gulla. Ketiganya akan diajak ke panggung-panggung besar serta mendapat dukungan untuk rekaman lagu atau pembuatan video klip musik.
Spella Ruby, duo elektro yang terpilih, mengakui bahwa inkubasi musik evoria festival 2024 memberikan pengalaman pembelajaran baru bagi mereka. Mereka merasa lebih memahami pola-pola industri musik berkat program ini. Sementara Krly, penyanyi RnB dan penulis lagu, mengungkapkan kekagumannya dan kesungguhannya untuk terus belajar. Axel Gulla, solois indie-pop, berkomitmen untuk lebih konsisten dalam berkarya.
Setelah inkubasi, ketiganya akan tampil di Evoria Festival 2024 bersama Emerging Artist dari inkubasi musik evoria tahun sebelumnya beberapa dan musisi ternama seperti Seringai, Dikta, Skandal, dan banyak lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga akan membawa bakat mereka ke Axean Festival di Bali tahun ini.
Evoria 2024 bukan hanya menghasilkan tiga emerging artist terbaik, tetapi juga membuka pintu bagi generasi baru musisi Indonesia untuk menemukan panggungnya di kancah internasional.
Muhamad Wildan, atau akrab disapa Will, kurator inkubasi musik sekaligus manajer proyek M Bloc Entertainment, mengakui bahwa regenerasi musik Indonesia saat ini cenderung stagnan. Situasi ini tercermin dalam banyaknya festival yang hanya diisi oleh musisi atau band yang sama.
Wendy Putranto saat mengumumkan tiga peserta inkubasi musik Evoria Festival 2024 terbaik
Padahal, begitu banyak musisi dan band pendatang baru dengan musik berkualitas yang bermunculan, bukan hanya dari Jakarta, tapi dari seluruh Indonesia. Hanya saja, mereka sering kesulitan untuk mendapatkan perhatian dan terdengar di tengah keramaian industri musik.
"Karena itulah, Evoria 2024 ingin mempercepat regenerasi musik tersebut," ujar Will.
Program ini bukanlah ajang pencarian bakat atau kompetisi, melainkan pendidikan dan pembekalan bagi musisi yang lolos kurasi untuk meningkatkan potensi mereka. Mereka akan menjadi Emerging Artist dari Inkubasi Evoria.
Sebagai informasi, proses pendaftaran program inkubasi musik dibuka sejak April dan ditutup pada awal Mei, menghasilkan lebih dari 900 peserta. Para peserta yang mengajukan karya mereka akan melalui proses kurasi, dengan Muhamad Wildan sebagai penilai utama.
Lonjakan peserta yang signifikan membuat proses kurasi semakin menantang dari sebelumnya. Tingkat antusiasme yang tinggi tahun ini memaksa Will untuk bekerja lebih keras.
Dari hasil kurasi, terungkap bahwa sejumlah musisi dan band dari Aceh juga ikut serta dengan mengajukan karya mereka, meskipun sebelumnya kota Kupang yang menjadi yang terjauh. Antusiasme terhadap program ini terasa hampir di seluruh penjuru Indonesia, menandakan dampak positif yang merata dari program tersebut.