Kolektif seni pada umumnya tidak hanya berfungsi sebagai tempat kumpul diskusi, tetapi juga sebagai ruang kreatif nan kolaboratif dalam melahirkan ide-ide sang seniman. Makmur Djaja adalah satu dari sekian kolektif yang menyajikan ruang kreativitas serta kolaborasi itu,
Meski latar belakang anggota Makmur Djaja kebanyakan berasal dari seni murni, namun mereka mempunyai disiplin ilmu lain seperti seni grafis atau seni musik. Kolektif yang berdiri sejak dua tahun lalu ini sempat bernaung di studio GudSkul sebelum akhirnya berpindah di X OpenLab, M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Bermula dari mengaktivasi ruangan yang sering digunakan sebagai tempat bergumul di kampus, mereka membuat acara kecil-kecilan di studio cetak. Dari sana mereka mulai mengukuhkan semangat kolektifnya untuk terus berkarya, demikian tercetuslah Makmur Djaja.
“Jadi dulu itu ada studio cetak yang jarang dipake hanya cuma buat nongkrong-nongkrong doang. Lalu kami alihfungsikan buat bikin acara untuk sablon baju dan jual pakaian gitu,” ujar Duta.
Saat ini Makmur Djaja berisikan sepuluh anggota yaitu Duta Adipati, Haura Khalisha, Rama Hilal, Reinaldy Firza, Ilham Sulaeman, Tyrelle Amaru Subekti, Rivaldy Anugerah, Raihan Irfan, Rahesha Raviadhana dan Grace Hengky. Dengan sepuluh anggotanya sekarang, Makmur Djaja berharap bisa terus bertambah dan menjadi tempat bagi seniman muda berkarya dan berjejaring.
Kesadaran akan pentingnya berkolektif dalam berkesenian sudah disadari para anggota sejak terbentuknya Makmur Djaja. Aktivitas kesenian yang individualistik di jakarta, khususnya seni rupa, membuat seniman kesulitan memiliki akses untuk memperkenalkan karyanya lebih luas lagi.
Untuk terus bisa berkarya dan berjejaring Makmur Djaja biasanya membuat sejumlah acara seperti diskusi seni, screening film dan pemeran. Salah satu acaranya yang segera dihelat dalam rangkaian Evoria Festival 2024 2024 ialah sebuah pameran bertajuk, “Let’s Be Friend”.
Seperti tajuknya, Let's Be Friend bertujuan untuk menjaring teman-teman baru dan seniman muda untuk berkarya bersama Makmur Djaja. Dengan itu Makmur Djaja mengajak teman-teman di luar sana untuk ikut berpartisipasi melalui Open Call.
Melalui Open Call karya teman-teman yang disubmit nantinya akan dipamerkan di The Studio. Beragam bentuk karya seni akan dipamerkan melalui pameran Let’s Be Friend, seperti seni grafis, seni rupa, media art, hingga street art.
“Karena tujuan Let’s Be Friend ingin mencari teman baru, maka karya yang disubmit sudah pasti dipamerkan tanpa ada spesifikasi dan seleksi tertentu. Karena bagi kami bila dikurasi menghilangkan esensi dari Let’s Be Friend itu sendiri dan terkesan eksklusif,” ujar Haura di Studio Makmur Djaja.
Sejumlah kolektif seni lain turut terlibat dalam pameran Let's Be Friend, di antaranya Anoma Lab, Unit Grafis Dadakan, Tempat Kembang Bersama, Pornografis, RSK, SunTive dan Kesebelasan. Kolektif tersebut membawa praktik dan keunikan berkeseniannya masing-masing pada pameran Let's Be Friend.
Seniman-seniman dari Makmur Djaja sendiri menampilkan cara khusus pada pameran Let's Be Friend. Berangkat dari slogan Evoria Festival 2024 yaitu Care, Dare, Flare, para seniman Makmur Djaja mencoba eksplorasinya dengan menyajikan sesuatu yang identik tentang Blok M.
Mereka mengumpulkan sejumlah benda yang dekat hubungannya dengan Blok M sebagai upaya merespons dari identitas suatu tempat. Nantinya benda-benda tersebut akan dipamerkan sebagai instalasi pemeran berjalan di sejumlah area M Bloc Space.
“Kita cari barang-barang di sekitaran Blok M, misalnya ada kaset, printer atau buku yang cocok kita bawa ke studio untuk nantinya kita pamerin,” kata Ilham.
Pameran Let's Be Friend diharapkan mampu menjadi sarana dukungan untuk seniman–seniman baru berkarya dan bisa mengajak teman-teman untuk berkreasi bersama Makmur Djaja. Selain itu Makmur Djaja berharap bisa terus merespons M Bloc Space atau bahkan yang lebih luas lagi yaitu area Blok M, Jakarta Selatan, sebagai tempat mengeksplorasi ide-ide baru yang lebih segar lagi.