Di antara ratusan peserta Inkubasi Musik Evoria Festival 2024 yang memenuhi Creative Hall di M Bloc Space, Jakarta Selatan, terlihat satu sosok yang nyentrik dan berbeda. Dia datang mengenakan seragam olahraga dengan warna yang menyala. Belum lagi rambut palsu bergaya kribonya yang selalu mengembang membuat siapapun sangat mudah mengenali sosoknya. Belakangan akhirnya diketahui bahwa musisi tersebut bernama Fikar Cartman.
Fikar menemukan nama panggungnya, Penikmat Soto, saat dirinya menikmati lagu-lagu dari band indie era 2000-an di sebuah warung makan di Tangerang Selatan. Pada tahun 2019, ia memulai karirnya di dunia musik dengan aliran new wave rap. Sejak saat itu, Penikmat Soto telah merilis satu album penuh dan beberapa single yang tersedia di berbagai platform musik digital.
Identitas Penikmat Soto terbentuk sejak awal karir bermusiknya. Penampilannya yang mencolok, dengan kostum olahraga yang unik dan rambut kribo, serta lagu-lagu yang terinspirasi dari musisi dan band era 2000-an, menciptakan citra yang khas bagi Penikmat Soto.
Kala berbincang di sela-sela sesi inkubasi musik Evoria Festival 2024, Fikar mengungkapkan bahwa banyak dari referensinya berasal dari band era 2000-an seperti The Upstairs, Goodnight Electric, dan Club 80s. The Upstairs, dengan gaya kostum disko yang unik sejak awal kemunculannya, memberikan inspirasi besar dalam gaya berpakaian di kalangan penggemar mereka yang sering disebut sebagai “Modern Bob”.
Ketika seorang musisi menampilkan gaya berpakaian yang unik dan mencolok, penggemar tidak hanya mengapresiasi musiknya, tetapi juga sering mengadopsi elemen-elemen fesyen tersebut sebagai bagian dari identitas mereka.
Penikmat Soto dikenal dengan ciri khasnya berpenampilan dalam seragam olahraga dan wig kribo yang selalu mengembang, sehingga ia mendapat julukan sebagai Rapper Bugar dari penggemarnya. Fikar menyatakan, “Karena musikku energik dan saya selalu berpakaian dengan kostum olahraga, banyak yang menyebut saya sebagai rapper bugar.”
Pengaruh seorang musisi dengan gaya berpakaiannya dapat mempengaruhi gaya berpenampilan sehari-hari penggemar mereka. Gaya fesyen dari seorang penggemar menjadi sebuah pernyataan tentang preferensi musik yang mereka dengarkan.
Fikar mengatakan bahwa fashion tidak hanya menyangkut gaya berpakaian semata, tetapi juga mencerminkan identitas musiknya. Dengan gaya berpakaian tersebut, sebagai Penikmat Soto, Fikar dapat menguatkan pesan musiknya, membangun identitas yang lebih kuat, dan membedakan dirinya dari musisi lain.
Menurut Fikar, musiknya merupakan perpaduan antara new wave dan rap, yang menghasilkan musik yang energik dan memicu kegembiraan ketika ditampilkan di atas panggung. Musiknya mampu membuat orang ingin bergoyang dan berjoget, seolah-olah sedang melakukan aktivitas olahraga.
Hubungan antara musik dan fesyen adalah simbiosis yang saling menguntungkan. Namun, sayangnya, masih banyak musisi atau band baru yang belum menyadari pentingnya hal tersebut. Di atas panggung, penampilan seorang musisi atau band tidak hanya dinikmati dari lagu-lagu yang mereka bawakan, tetapi juga dari seluruh aspek artistik, termasuk fesyen.
Melalui fesyen, seorang musisi dapat mengekspresikan dirinya, menceritakan kisahnya, menggambarkan identitasnya, atau menyampaikan pesan yang terkandung dalam musiknya. Begitu pula, musik dapat membantu menyampaikan pernyataan dengan gaya berpakaian, sehingga menciptakan karakter yang kuat dan konsisten.
Gaya fesyen yang unik menjadi salah satu cara yang efektif bagi seorang musisi untuk menarik perhatian dan membedakan dirinya dari musisi lain. Keberanian Fikar untuk mengekspresikan diri melalui busananya membuatnya bukan hanya seorang musisi, tetapi juga menjadi ikon fesyen yang unik yang dapat menginspirasi banyak orang.
Penasaran dengan Penikmat Soto? Pantau terus akun instagramnya di @penikmat.soto dan dengarkan karya-karyanya di semua platform musik digital, ya!